Efek LockDown 3 Negara Italia, China Dan Malaysia

Efek LockDown Di Italia

 Ada efek positif tak terduga di Italia tampak di Venesia di tengah perjuangan dunia melawan penyebaran COVID-19. Salah satu destinasi populer di Italia ini  biasanya dipenuhi wisatawan sepanjang tahun.

Namun, lantaran Italia sedang lockdown, pemandangan normal tak tampak di kota yang terkenal akan kanal-kanalnya tersebut. di tengah kondisi ini, penduduk Venesia memperhatikan air di kanal-kanal jadi lebih jernih. Saking bening, mereka bisa melihat ikan-ikan kecil berenang di sekitarnya.
Pemandangan ini dibagikan beberapa orang lewat sederet foto yang diunggah ke grup Sosial Media disebut Venezia Pulita atau Clean Venice. "Alam melanjutkan kehidupannya, betapa indah," tulis seorang warganet.
Baca Juga : Titan Gel Asli
Meski terlihat cantik, kantor wali kota Venesia mengatakan pada bahwa perubahan itu sebenarnya bukan karena peningkatan kualitas air.

"Air sekarang terlihat lebih jernih karena lebih sedikit lalu lintas di kanal dan memungkinkan endapan tetap di dasar," kata juru bicara.
Juru Bicara Wali Kota Venesia mengatakan, perubahan itu terjadi karena ada sedikit lalu lintas kapal yang biasanya membawa sedimen ke permukaan air. Sementara, polusi air mungkin tidak menurun, kendati kualitas udara telah meningkat.

"Udara, bagaimanapun, lebih sedikit tercemar karena vaporetti (kapal) dan lalu lintas kapal lebih sedikit dari biasanya karena pergerakan penduduk yang terbatas," lanjutnya.

Corona COVID-19 adalah serangkaian masalah baru yang harus dihadapi Venesia. Pada November lalu, kanal dilanda banjir terburuk dalam 50 tahun yang mengakibatkan kerusakan senilai ratusan juta Euro.

Venesia juga berjuang melawan overtourism yang tak berkelanjutan, serta tenggelamnya bangunan bersejarah ke air.

Efek LockDown Di Malaysia

Harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) berhasil menguat selama dua perdagangan berturut-turut seiring dengan langkah Malaysia untuk menutup beberapa pabrik CPO sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona atau covid-19.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu (18/3/2020) hingga pukul 14.56 WIB, harga CPO untuk kontrak Juni 2020 di bursa Malaysia bergerak menguat hingga 1,16 persen menjadi 2.275 ringgit per ton, melanjutkan penguatan dari perdagangan sebelumnya.

Baca Juga : Menanti LSIP di Level Rp1.700, Mungkinkah?
Penguatan itu cukup memperbaiki kinerja pergerakan harga CPO sepanjang tahun berjalan 2020 yang telah terkoreksi hingga 22,46 persen.

Asosiasi Produsen Pertanian Malaysia dalam keterangan resminya mengatakan bahwa Malaysia akan menutup sebagian besar operasinya di perkebunan dan pabrik CPO selama dua pekan ke depan, yang dimulai pada Rabu (18/3/2020).

Namun, pabrik penyulingan kelapa sawit yang memproses minyak sawit mentah menjadi minyak nabati yang digunakan dalam minyak goreng, es krim dan margarin, serta minyak nabati yang digunakan dalam deterjen, pelumas dan biodiesel, masih akan diizinkan untuk beroperasi dengan pengawasan yang ketat.

Kepala Penelitian Agribisnis Regional CIMB Ivy Ng mengatakan bahwa pasokan CPO Malaysia akan berkurang sekitar 708.500 ton jika perkebunan tidak diizinkan beroperasi, dan stok di Negeri Jiran itu akan turun menjadi 1 juta ton pada akhir Maret.


“Keputusan pemerintah dapat menyebabkan lonjakan harga minyak sawit mentah mengingat pasokan yang lebih ketat daripada yang diperkirakan dan menguntungkan negara-negara penghasil minyak sawit lainnya seperti Indonesia dan Thailand," ujar Ivy seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (18/3/2020).

Ivy juga memperkirakan Malaysia kehilangan penjualan CPO hingga senilai US$370 juta akibat langkah lockdown yang diterapkan pemerintah.

Senada, Sathia Varqa, pemilik Palm Oil Analytics Singapura, mengatakan bahwa kontrol pemerintah Malaysia pada pergerakan orang dan kegiatan bisnis akan menghasilkan pasokan kelapa sawit yang lebih rendah untuk periode Maret.

Pasar CPO juga mendapat dukungan dari harga minyak kedelai yang lebih tinggi karena ringgit terus terdepresiasi sehingga membuat minyak tropis itu lebih untuk pembeli luar negeri dengan mata uang selain ringgit.

“Namun, kenaikan harga akan bersifat sementara karena permintaan luar negeri akan tertekan juga,” papar Varqa.

Sementara itu, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan mengatakan bahwa harga CPO diprediksi bergerak mix pekan ini seiring dengan India, sebagai importir CPO terbesar dunia, menahan pembelian karena percaya harga CPO akan turun lebih dalam terpapar sentimen penyebaran Covid-19.

Adapun, Impor minyak sawit oleh India tercatat merosot ke level terendah dalam 20 bulan terakhir pada Februari 2020.

Belum lagi, harga minyak mentah global yang turun hingga bergerak di bawah US$30 per barel menjadi katalis negatif bagi harga CPO karena membuat minyak nabati alternatif itu menjadi tidak menarik.

Efek LockDown Di China

Menurut AFP, orang-orang di China sudah mulai pergi bekerja, pabrik-pabrik beroperasi, dan sekolah di beberapa wilayah telah dibuka.

Satu hingga dua bulan lalu, puluhan hingga ribuan orang meninggal akibat virus corona. Total ada 3.249 korban jiwa termasuk petugas kesehatan yang "berdarah-darah" berjaga di garda paling depan menanggulangi virus corona.
Baca Juga : Gluconormix

Untuk Pertama Kali, China Nihil Kasus Baru Corona

Untuk pertama kalinya sejak kasus virus corona mencuat, China pada Kamis (19/3) melaporkan tidak ada kasus baru di dalam negeri. Ini merupakan kali pertama China nihil pasien baru positif Covid-19 sejak virus itu mewabah di Negeri Tirai Bambu pada Januari lalu.

Tren penurunan jumlah kasus baru tersebut sudah terjadi sejak sepekan terakhir.

Seperti dikutip dari AFP, minimnya kasus baru di dalam negeri menandakan upaya penanganan pandemi virus corona di China telah menemui titik terang. China di ambang kemenangan melawan virus corona.

Meski demikian, China masih dihantui ancaman penyebaran virus dari luar. Sebab kasus infeksi virus corona di luar China justru semakin bertambah.

Hari ini Komisi Kesehatan China mengonfirmasi 34 imported case baru atau kasus yang tertular di luar negeri. Angka itu merupakan peningkatan harian terbesar dalam dua pekan terakhir.

Dengan demikian total jumlah kasus yang berasal dari luar negeri menjadi 189. China juga melaporkan delapan kematian baru hari ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biaya Wisata Bromo - Harga Paket Wisata Bromo Midnight Murah

Wisata Di Nagano Jepang

3 Pantai Terpopuler Di Vietnam